Ditempel Label Peringatan Kesehatan, Penjualan Minuman Manis Berkurang

16.10 Unknown 0 Comments

Amerika Serikat makin giat promosikan pola hidup sehat. ​Dengan upaya menerapkan pajak dan mencantumkan label peringatan kesehatan pada produk tidak sehat.

NPR (14/01) mengabarkan komunitas kesehatan masyarakat umumnya setuju bahwa peraturan dan pajak dapat mengurangi kebiasaan konsumsi makanan tidak sehat, salah satunya minuman manis.

Akhir-akhir ini ide pencantuman label peringatan kesehatan telah menemui titik terang. Meski begitu, belum satupun kota atau negara bagian yang berhasil menerapkan kebijakan ini. California, New York, dan Baltimore masih terus mengusahakannya.

Efektivitas pencantuman label peringatan kesehatan telah dibuktikan sebuah penelitian di jurnal Pediatrics. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan ini mungkin menghalangi orang membeli produk minuman manis.

Penelitian dilakukan melalui survei online terhadap 2.400 orang tua dari berbagai latar belakang. Mereka diminta memilih produk minuman untuk anaknya melalui vending machine imajiner.



Secara acak partisipan memilih 1 dari 6 produk minuman dengan kemasan berbeda. Satu produk dibuat tanpa label, satu dengan label kalori, dan empat dengan variasi teks kesehatan berbeda.

Kriteria penciptaan contoh minuman didasarkan pada undang-undang yang diusulkan California. Undang-undang tersebut berbicara soal pencantuman label peringatan kesehatan untuk produk minuman manis non-alkohol dengan tambahan gula 75 kalori atau lebih per kemasan 12 ounce (355 ml).



Menurut Christina Roberto, pemimpin peneliti dari Universitas Pennsylvania, orang tua secara signifikan memilih lebih sedikit minuman berpemanis jika tercantum label peringatan kesehatan.

Sebanyak 40% orang tua memilih produk minuman dengan label peringatan kesehatan, 53% memilih produk dengan label kalori, dan 60% memilih produk tanpa label. "Kami terkejut bahwa label peringatan kesehatan berdampak besar," tutur Roberto.

Menurutnya hal tersebut terjadi karena label peringatan kesehatan lebih mengedukasi konsumen tentang bahaya kesehatan dari minum minuman manis dan mempengaruhi keputusan pembeliannya.

Label peringatan kesehatan yang diajukan di Baltimore, misalnya, berbunyi, "Minum Minuman dengan Gula Tambahan dapat Sebabkan Kerusakan Gigi, Obesitas, dan Diabetes."

Untuk menerapkan kebijakan ini secara nyata, Roberto mengaku masih membutuhkan lebih banyak data.

(odi/adr)